Perusahaan Telkom khususnya Telkomsel telah menyatakan diri untuk mempersiapkan infrastruktur untuk membuka layanan 4G LTE (Long Term Evolution). Sebagian besar BTS (Base Transceiver Station) Telkomsel bisa langsung diupdgrade untuk mendukung layanan 4G LTE, yang kini sudah mencapai 50%.
"Kami saat ini punya 38 ribu base transceiver station. Sebanyak 8000 di antaranya menjalankan 3G dan 4000 sudah siap untuk upgrade ke 4G," seperti yang diucapkan oleh Herfini Haryono, Director of Planning & Development & CIO Telkomsel dalam sebuah ajang Telkomsel Media Education 2011.
Sebenarnya Upgrade ke jaringan 4G diklaim oleh pihak telkomsel tidaklah ribet. Herfini menyatakan, dibutuhkan waktu kurang lebih sebulan agar BTS dapat berfungsi melayani akses ke jaringan seluler paling mutakhir tersebut.
Hanya saja sampai sekarang, komersialisasi 4G masih belum mungkinkan di Indonesia. Seperti disebutkan dalam pemberitaan sebelumnya, dari pihak operator masih menunggu regulasi pemerintah dalam mengatur frekuensi yang akan dibutuhkan nantinya.
"Kapan saja kami siap menggelar. Pemerintah memang sedang berusaha mengatur alokasi frekuensi, namun tidak mudah," tearang Herfini.
Jika nanti layanan 4G sudah digelar, Herfini menyatakan Telkomsel akan berupaya untuk melayani masyarakat di berbagai daerah. Meski Jakarta mungkin masih tetap akan menjadi prioritas utama, jaringan 4G Telkomsel mungkin juga akan menerobos ke berbagai wilayah.
Di sisi lain, pengadopsian jaringan 4G ini dinilai bukan hanya sekadar adu tanding dari pihak operator. Penerapannya juga tidak lepas dari tuntutan masyarakat yang saat ini makin membutuhkan layanan kualitas tinggi.
"Pelanggan saat ini makin pintar, mereka ingin layanan dengan kualitas tinggi dengan harga murah," jelas Dr. Ir. Joko Suryana.
"Kami saat ini punya 38 ribu base transceiver station. Sebanyak 8000 di antaranya menjalankan 3G dan 4000 sudah siap untuk upgrade ke 4G," seperti yang diucapkan oleh Herfini Haryono, Director of Planning & Development & CIO Telkomsel dalam sebuah ajang Telkomsel Media Education 2011.
Sebenarnya Upgrade ke jaringan 4G diklaim oleh pihak telkomsel tidaklah ribet. Herfini menyatakan, dibutuhkan waktu kurang lebih sebulan agar BTS dapat berfungsi melayani akses ke jaringan seluler paling mutakhir tersebut.
Hanya saja sampai sekarang, komersialisasi 4G masih belum mungkinkan di Indonesia. Seperti disebutkan dalam pemberitaan sebelumnya, dari pihak operator masih menunggu regulasi pemerintah dalam mengatur frekuensi yang akan dibutuhkan nantinya.
"Kapan saja kami siap menggelar. Pemerintah memang sedang berusaha mengatur alokasi frekuensi, namun tidak mudah," tearang Herfini.
Jika nanti layanan 4G sudah digelar, Herfini menyatakan Telkomsel akan berupaya untuk melayani masyarakat di berbagai daerah. Meski Jakarta mungkin masih tetap akan menjadi prioritas utama, jaringan 4G Telkomsel mungkin juga akan menerobos ke berbagai wilayah.
Di sisi lain, pengadopsian jaringan 4G ini dinilai bukan hanya sekadar adu tanding dari pihak operator. Penerapannya juga tidak lepas dari tuntutan masyarakat yang saat ini makin membutuhkan layanan kualitas tinggi.
"Pelanggan saat ini makin pintar, mereka ingin layanan dengan kualitas tinggi dengan harga murah," jelas Dr. Ir. Joko Suryana.
Nah LTE dipandang dapat memenuhi tuntutan masyarakat tersebut. Di samping akses data lebih cepat, Joko menyatakan bahwa penerapan LTE juga cukup rendah dari sisi cost. Jadi ada kemungkinan, tarif layanannya tidak jauh berbeda dengan generasi sebelumnya, sehingga dapat menguntungkan dari segi konsumen.
