Senin, 22 November 2010

RIP dan EIGRP


1. RIP 
Sejarah RIP : 
Mempertimbangkan bahwa protokol interior gateway adalah classful. 
Protokol vector jarak yang membroadcast seluruh table routing ke tiap router tetangga saat belum menetukan interval. 
Intervalnya adalah 30 detik. 
RIP menggunakan hop count sebagai metric, maksimum jumlah hop adalah 15. 16 hop menunjukkan hop tak terhingga. 

RIPv2 adalah peningkatan versi dari RIPv1 dan berbagai fitur sebagai berikut : 
Protokol vector jarak yang menggunakan hop count metric. 
Menggunakan holddown timer untuk mencegah loop routing – defaultnya 180 detik. 
Menggunakan split horizon untuk mencegah loop routing. 
Menggunakan 16 hop sebagai metric untuk jarak tak terhingga. 

RIPv2 menambahkan fitur - fitur sebagai berikut : 
Transmit subnetmask pada rute. 
Menyediakan otentifikasi. 
Memasukkan alamat IP rute hop berikutnya pada perbaikan routing. 
Menggunakan eksternal route Tag.

2. EIGRP 
EGRP dikembangkan untuk mengatasi keterbatasanketerbatasan yang dimiliki oleh RIPv1. Dua kelemahan utama RIPv1 yang diatasi oleh EIGRP adalah keterbatasan hop count; dan ketidakmampuan untuk memilih jalur terbaik berdasarkan parameter parameter lain seperti bandwidth, reliability, delay dan load. 
EIGRP telah meningkatkan maximum hop count yang bisa digunakan sampai sebesar 255, tetapi hop count EIGRP tak digunakan untuk memilih jalur terbaik mencapai prefix network. Hop count hanya digunakan untuk membatasi diameter network. Setiap network dengan hop count yang melebihi maximum dianggap unreachable. 

Metric pada EIGRP berdasarkan pada parameterparameter link antar router. Selain hal ini, EIGRP beroperasi kurang lebih identik dengan RIPv1. Keduanya merupakan protokol routing classful, dan distance vector. 

Perbedaan pertama dengan RIP adalah pada EIGRP dibutuhkan nomor proses. Multiple proses EIGRP dapat dikonfigurasi pada router yang sama, tetapi agar router dapat saling bertukar informasi routing maka routerrouter harus menggunakan nomor proses yang sama. Sedangkan RIP hanya 1 proses saja yang dapat dikonfigurasi pada router. 

EIGRP di aktifkan pada interfaceinterface dengan menggunakan statement network classful. Misalnya, ketika memasukkan konfigurasi network 180.13.0.0, maka setiap interface pada router yang dikonfigurasi dengan IP address dari spasi kelas B 180.13.0.0/16 akan menjalankan proses EIGRP tersebut. Setelah ada interface yang diaktifkan untuk menjalankan EIGRP, maka EIGRP akan membroadcast isi dari tabel routing pada setiap interface yang mengaktifkannya (kecuali interface - interface yang dikonfigurasi sebagai passiveinterface).

Waktu update EIGRP adalah 90 detik ( RIP 30 detik ), invalid timernya 270 detik ( RIP 90 detik ). Ketika router menerima update untuk sebuah prefix, timer untuk prefix tersebut akan di reset menjadi 0 dan terus bertambah setiap detik. Setiap kali ada update baru yang diterima untuk prefix tersebut, maka timer di rest ke 0. Jika tidak ada update setelah 270 detik, prefix tersebut akan ditandai sebagai invalid dan holddown timer untuk prefix tersebut dijalankan selama 280 detik. Selama holddown timer, advertisement untuk prefix tersebut akan diabaikan. 

Seperti RIPv1, EIGRP juga tidak mendukung variable length subnet masks ( VLSM ) karena informasi subnet mask tidak disertakan dalam advertisement. Coba tebak isi tabel routing dari setiap router diatas, ingat, secara default split horizon diaktifkan pada interface ethernet.

Untuk lebih jelasnya, Klik